Déjà Vu

Posted in By journalissmanda 0 komentar


Hey SIMers, kalian pernah gak ngerasa familiar sama suatu peristiwa atau situasi? Perasaan familiar yang berasal dari banyak hal, kayak orang-orang yang ada disekitar kalian saat kejadian, adegan, kata-kata, detail tempat, ataupun atmosfir saat peristiwaa itu berlangsung. Feels like you’ve been there and done that before. Padahal kalian tau kalau peristiwa tersebut baru pertama kali kalian alami. Hemm, this is strange, isn’t it? Tapi yaa, itulah Déjà vu.

Déjà vu berasal dari bahasa Perancis, Deja yang artinya sudah atau pernah dan Vu yang artinya melihat. Jadi déjà vu berarti “pernah melihat”. Istilah lain dari Déjà vu ialah Paramnesia, dari bahasa Yunani, Para artinya sejajar dan Mnimi yang artinya ingatan. Déjà vu sampai saat ini masih menjadi penelitian ilmuwan. Teori yang dihasilkan sudah banyak sekali. Ada yang berpendapat kalau déjà vu bisa terjadi karena pengaruh obat-obatan, penyakit fisik seperti epilepsy, sampai penyakit kejiwaan kayak schizophrenia. Salah seorang ahli psikionalis, Sigmund Freud mengatakan bahwa déjà vu terjadi saat seseorang secara “spontan teringat kembali pada sebuah fantasi yang sebelumnya pernah dia ciptakan, namun tidak disadarinya” karena tidak disadari maka yang bisa diingat hanya sepintas saja. Sedangkan beberapa neorologis mengatakan kalu déjà vu terjadi saat otak mengalami kebingungan dalam menempatkan waktu sebuah peristiwa karena ada beberapa kemiripan dengan peristiwa lain yang mengakibatkan otak mengalami sebuah loncatan memori selam sepersekian detik.

Berbeda lagi dengan teori “Optical Pathway Delay” yang mengatakan kalau déjà vu terjadi karena sensasi optic yang diterima oleh sebelah mata sampai ke otak dipersepsikan lebih dulu daripada sensasi yang sama yang diterima sebelah mata yang lain, sehingga timbullah rasa familiar. Namun teori ini dipatahkan melalui penenmuan bahwa orang yang buat juga bisa mengalami déjà vu, melaului indera penciuman, indera pendengaran maupun idera peraba. Walaupun begitu, rata-rata teori ilmuwan mengatakn bahwa déjà vu terjadi karena adanya disfungsi kinerja otak.Hal tersebut berbeda dengan tanggapan orang-orang yang percaya hal mistis. Mereka berpendapat bahwa déjà vu berkaitan dengan kemampuan melihat masa depan, ataupun akibat dari dunia paralel. Selain itu, ada juga yang berpendapat bahwa déjà vu berasal dari kejadian yang sama dari kehidupan orang sebelumnya (berkaitan dengan reinkarnasi).

Dari sekian banyak teori mengenai déjà vu baik secara ilmiah ataupun hal-hal yang mistis/metafisika, belum ada teori yang pasti mengenai déjà vu ini. So, buat kalian yang pernah bahkan sering mengalami déjà vu dan penasaran mengenai penyebab secara pastinya, sabaar aja yaa J atau mungkin kalian bisa menduga-duga teori mana yang paling mungkin. Satu hal yang jelas déjà vu terbukti tidak ada hubungannya dengaan masalah kejiwaan.

(septi)
Sumber: go girl